Selasa, 25 Januari 2011

Aufklarung : pencerahan, mengapa saya menuliskan hal ini sebagai kata pembuka dalam tulisan saya, hal ini tak lepas dari artikel yang saya baca dari majalah tempo dengan link sebagai berikut majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2011/01/24/LU/mbm20110124LU135733.id.html yang menulis tentang bagaimana sepak terjang persepakbolaan indonesia. Kita tentunya masih ingat bagaimana gegap gempitanya dukungan seluruh warga negara indonesia terhadap timnas PSSI sebuah paradigma yg sangat mengharukan bahwa bangsa kita yang haus akan kebanggaan dan kejayaan dan dihadapkan sebuah kenyataan yang saya harap hal tersebut tidak benar dan sangat memukul hati saya sebagai pecinta sepakbola bahwa induk sepakbola tertinggi yang diakui oleh FIFA telah mengkhianati kepercayaan yang diamanatkan oleh Negara.


Kita tentunya masih mengingat bahwa sepakbola adalah alat pemersatu dan alat untuk mempromosikan sebuah Negara di kancah dunia internasional. Iraq sebuah negeri di daerah teluk, negeri yang terkenal dengan sebutan negeri 1001 malam yang terkenal dengan adanya cerita Abunawas, sebuah negara yang hancur lebur oleh perang mampu menjadi juara piala asia Tahun 2007 dan mampu menjadi pelipur bagi penduduk di Negeri yang sampai sekarang masih diributkan kerusuhan antar etnis dan agama. Sebagai anak negeri tentunya adanya sebuah kompetisi tandingan Liga Primer Indonesia yg digagas oleh Pengusaha Arifin Panigoro merupakan sebuah hal yang menggembirakan sekaligus menyedihkan. Kita tidak menginginkan sepakbola sebagai ajang kepentingan tertentu dalam skenario besar. Sebagai pecinta bola saya hanya menginginkan Garuda kembali disegani sperti Tahun 60 sampai Tahun 90, dimana kita mampu menjadi macan asia, bukan seperti saat ini yg di level ASEAN saja tidak mampu menjadi juara.
Majulah Garuda, Kepakkanlah Sayapmu lebih tinggi, angkatlah harkat dan martabat Negeri ini yang sudah lama terpuruk.
Salam

0 komentar:

Posting Komentar

Forum Bebas Nilai © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute